Jakarta , Sebanyak 13 dokter spesialis jantung Indonesia diberangkatkan ke Tiongkok untuk mengikuti program fellowship intervensi jantung, sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di Rumah Sakit Jejaring Pelayanan Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU-KIA) selama periode 2024-2027.
Program fellowship ini adalah pelatihan lanjutan yang dirancang bagi para dokter spesialis untuk mendalami pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang subspesialis tertentu, guna mendukung layanan medis yang lebih sesuai dengan perkembangan terbaru. “Kemenkes akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan SDMK bagi memenuhi kebutuhan prioritas pelayanan KJSU-KIA melalui Fellowship dokter spesialis baik di dalam negeri maupun di luar negeri terutama di negara-negara yang memiliki keunggulan dalam pelayanan kesehatan sebagai contoh di Tiongkok dan Jepang,” ujar Yuli Farianti, Plt. Dirjen Tenaga Kesehatan.
Dari 13 peserta, enam dokter akan menjalani pelatihan di Wuhan Asia Heart Hospital, sedangkan tujuh lainnya akan belajar di Fudan University Zhongshan Hospital. Selama 12 bulan, mereka akan mendapatkan pelatihan intensif dengan pengalaman langsung di lapangan dalam bidang intervensi jantung.
Program ini dibiayai sepenuhnya oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), mencakup biaya registrasi, tuition fee, visa, serta seminar yang mendukung pengembangan kompetensi selama studi. Setiap dokter yang terpilih melalui proses seleksi ketat, mulai dari pemberkasan dokumen hingga wawancara.
Diharapkan, program ini mampu meningkatkan kualitas layanan intervensi jantung di Indonesia secara signifikan. Dengan adanya tenaga medis yang lebih kompeten, masyarakat akan mendapatkan akses perawatan jantung berkualitas lebih baik, memperkuat sistem kesehatan nasional yang lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.