Jakarta , Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menggelar dialog dengan asosiasi pengusaha tekstil dalam acara “Kemenkeu Mendengar” yang berlangsung pada Rabu (20/11). Dalam pertemuan tersebut, Wamenkeu menyerap aspirasi dan berdiskusi tentang tantangan serta peluang industri tekstil di Indonesia.
“Diskusi ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar kami di Kementerian Keuangan untuk terus-menerus melakukan perbaikan dengan mendengarkan saran dan masukan dari para pemangku kepentingan,” ujar Anggito. Ia menegaskan bahwa masukan dari pelaku industri sangat penting dalam perumusan kebijakan ekonomi yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan sektor strategis ini.
Sebagai salah satu pilar ekonomi nasional, Anggito menyoroti pentingnya peran industri tekstil dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, memenuhi kebutuhan sandang, serta menyumbang devisa negara. “Dialog kami berjalan konstruktif demi satu tujuan besar yang sama, yaitu memperkuat sektor industri tekstil,” tambahnya.
Wamenkeu juga mengapresiasi kontribusi para pelaku industri yang hadir dalam acara tersebut. “Sinergi ini adalah modal berharga untuk mewujudkan industri tekstil yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan,” ucapnya. Ia berharap hasil diskusi dapat menjadi pijakan untuk meningkatkan daya saing sektor tekstil di pasar global.
Program “Kemenkeu Mendengar” sendiri merupakan inisiatif Kementerian Keuangan untuk menjalin dialog terbuka dengan berbagai pemangku kepentingan. Program ini menjadi sarana penting bagi kementerian untuk menyerap masukan langsung dari pelaku industri, guna menyusun kebijakan fiskal yang lebih inklusif dan selaras dengan perkembangan ekonomi nasional.