Brasilia , Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, Senin (18/11). Sesi dengan tema “Fight against Hunger and Poverty” menjadi momen penting bagi para pemimpin dunia untuk merumuskan strategi kolektif melawan kelaparan dan kemiskinan.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang menjadikan isu kemiskinan dan kelaparan sebagai agenda utama KTT G20 tahun ini. “Kami mempunyai populasi terbesar ke-4, sehingga kelaparan dan kemiskinan bagi kami adalah isu nyata sehari-hari,” ujar Presiden Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya menempatkan penanggulangan kelaparan dan kemiskinan sebagai prioritas utama. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pengalokasian anggaran besar untuk pendidikan, termasuk program makanan gratis untuk anak-anak guna memastikan akses pendidikan yang merata.
“Saya percaya pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan. Program makanan gratis untuk anak-anak juga menjadi bagian dari strategi kami untuk memastikan generasi muda mendapatkan manfaat pendidikan,” ungkap Prabowo. Ia optimis program-program ini akan menciptakan generasi muda yang lebih berdaya dan berkontribusi pada pembangunan nasional.
Presiden juga memaparkan rencana besar pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan dan energi. “Kami akan mandiri dari sisi energi dalam empat tahun, dan dalam lima tahun kami percaya diri dapat berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan,” ucapnya.
Selain fokus pada isu kelaparan dan energi, Prabowo menyerukan pentingnya penyelesaian damai terhadap konflik global. Ia menekankan perlunya gencatan senjata segera di Ukraina dan Gaza sebagai langkah untuk mencapai stabilitas dan kemajuan ekonomi dunia. “Kami mendesak segera dilakukannya gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas kita bisa mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” tegasnya.
Dalam KTT ini, Presiden Prabowo didampingi oleh jajaran pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembahasan isu-isu global di forum G20.