Cikarang - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengumumkan rencana pembentukan unit kerja baru di Kemnaker yang fokus menangani pekerja penyandang disabilitas. Hal ini disampaikan saat membuka kegiatan Advokasi Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Senin (25/11/2024).
"Kami di Kementerian Ketenagakerjaan sedang melakukan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), yang awalnya itu belum menjadi perhatian khusus di kementerian kami, insyaallah kami sedang berusaha menjadikan satu direktorat khusus yang menangani mulai dari pembinaan, pelatihan, hingga penempatan penyandang disabilitas dan tenaga kerja khusus," ujar Yassierli. Langkah ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam meningkatkan partisipasi tenaga kerja disabilitas, yang saat ini masih rendah dengan TPAK sebesar 20,14% dan TPT mencapai 10,8%.
Yassierli menegaskan bahwa isu tenaga kerja disabilitas menjadi prioritas nasional dan telah masuk dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. "Kami melihat ini suatu prioritas penting yang harus kita perhatikan bersama dan ini sejalan dengan Asta Cita Pak Presiden Prabowo," lanjutnya.
Dirjen Binapenta dan PKK Haryanto menambahkan, kegiatan advokasi ini bertujuan mendorong kuota 1% pekerja disabilitas di perusahaan swasta. Program ini juga memberikan pendampingan bagi perusahaan dalam perekrutan hingga penempatan tenaga kerja disabilitas, serta memastikan lingkungan kerja yang inklusif, akomodatif, dan aksesibel.
Dalam acara ini, PT Jababeka Infrastruktur meluncurkan Beasiswa Disabilitas Siap Kerja Jababeka & Co, yang mendukung pelatihan dan sertifikasi administrasi perkantoran bagi penyandang disabilitas. Menambahkan, Direktur PT Jababeka Infrastruktur, Vega Violetta. Ini bentuk komitmen kami untuk berkolaborasi dengan pemerintah menciptakan kawasan industri inklusif dan berdaya saing.
