Tangerang , Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, mengajak lulusan Universitas Pamulang untuk berperan dalam pembangunan desa. Menurutnya, desa kini tak kalah maju dari kota, dengan adanya desa wisata dan desa agrobisnis serta ekonomi kuat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Saya mengajak seluruh lulusan Universitas Pamulang untuk kembali ke desa karena membangun desa membangun Indonesia,” kata Mendes Yandri dalam Seminar Nasional di Universitas Pamulang, Kamis (21/11/2024).
Dengan 75.000 desa di Indonesia, Mendes Yandri optimistis kemajuan desa dapat langsung berdampak pada kemajuan Indonesia. Desa disebutnya sebagai ujung tombak ekonomi karena bahan baku dan potensi pangan serta energi berada di desa, yang bahkan mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp10-12 juta per bulan.
Mendes Yandri juga menekankan pentingnya hilirisasi untuk ekspor dan kebutuhan dalam negeri yang berbasis di desa. Ia mewanti-wanti agar arus urbanisasi tidak dibiarkan tanpa kendali, mengingat potensi masalah yang terjadi di negara seperti Jepang dan Korea Selatan, di mana penduduk desa hanya tersisa sedikit. "Kita tidak mau tragedi Jepang, dimana Jepang saat ini penduduk desanya tersisa tujuh persen, dan Korea Selatan, 13 persen. Ini jangan sampai terjadi di Indonesia, bila itu terjadi akan membahayakan Indonesia," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Mendes Yandri bersama Universitas Pamulang menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup beberapa poin, seperti pemanfaatan teknologi, pengembangan SDM, dan pemberdayaan masyarakat desa untuk peningkatan ekonomi.
Mendampingi Menteri Yandri, hadir pula Sekjen Kemendes Taufik Madjid, Dirjen PPDT F.X Nugroho Setijo Nagoro, dan Kepala Biro Hukum Lalu Syaefudin dalam acara ini, guna memperkuat kerjasama antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam membangun desa.