Padang , Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, menjadi narasumber dalam acara penyuluhan dan kampanye lingkungan hidup tingkat Sumatera Barat (Sumbar) yang diadakan di SMA Negeri 1 Padang, Senin (11/11/2024). Pada kesempatan itu, Andree mengungkapkan bahwa Kota Padang menghasilkan sekitar 650 ton sampah per hari, namun hanya 450 ton yang mampu dikelola.
"Persoalan utama dalam penanganan sampah di Padang bukanlah sampah plastik, tetapi perilaku mubazir dalam pengelolaan makanan," ujar Andree. Dari total produksi sampah tersebut, 69 persen adalah sisa makanan dan daun. Menurutnya, hal ini bisa dikurangi dengan menggalakkan gerakan "stop boros pangan."
Andree menambahkan, pengelolaan sampah seharusnya dimulai dari keluarga dan kebiasaan sehari-hari. "Masalah sampah ini sebenarnya berkaitan dengan kebiasaan kita sehari-hari. Sering kita temukan, anak-anak makan tidak habis, itu dibiarkan. Ternyata, terbawa sampai dewasa," jelasnya. Ia menyoroti bahwa kebiasaan membuang makanan sangat sering terjadi dalam acara-acara pesta dan rapat.
Selain itu, meski sampah plastik tidak menjadi dominan, Andree tetap mengimbau masyarakat untuk mengurangi plastik sekali pakai. Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kota Padang telah mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan pemerintahan. "Kami di Kantor Wali Kota sudah tidak lagi menggunakan kemasan plastik untuk konsumsi rapat," tambahnya.
Acara yang berlangsung di SMA Negeri 1 Padang tersebut turut dihadiri Asisten II Perekonomian dan Pembangunan, Novrial, yang hadir mewakili Plt. Gubernur Sumbar. Novrial menyampaikan pentingnya generasi muda mencintai lingkungan, termasuk dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi demi mengurangi polusi.
Di kesempatan yang sama, Kepala SMA Negeri 1 Padang, Syamsul Bahri, menyampaikan kebanggaannya bahwa sekolahnya dipilih menjadi tuan rumah. “Kami juga mohon doa agar tahun 2024, SMA 1 dapat meraih posisi tiga besar dalam lomba UKS tingkat Provinsi Sumbar dan mewakili UKS Sumbar di tingkat nasional,” tandasnya.